Jari Penjual Ayam Penyet Putus Disamurai 6 Remaja

Editor: metrokampung.com
Rekaman CCTV (disensor) saat kejadian penyerangan pedagang ayam penyet dilakukan enam orang remaja.
Medan, metrokampung.com
Nickolaus Gia Perdana Tarigan, pedagang Ayam Penyet menjadi korban penganiayaan yang dilakukan 6 remaja bersenjata samurai di salah satu warnet Jalan Jamin Ginting Pasar III, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

Akibat penganiayaan itu, korban mendapatkan perawatan medis di rumah sakit akibat luka-luka yang dialaminya.
 Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing menyebutkan, hingga saat ini para pelaku masih dalam pengejaran.

“Para pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Kini polisi masih melakukan pengejaran. Kondisi korban saat ini sudah stabil, meskipun begitu korban masih dalam perawatan medis di rumah sakit,” ujar Martuasa, kepada wartawan, Sabtu (5/9/2020).

Penganiayaan terjadi Selasa (1/9/2020). Dini hari itu, kawanan pelaku menenteng samurai dan pisau, masuk ke dalam warnet tersebut. Kedatangan para pelaku berawal terlibat pertikaian dengan salah satu pengunjung yang ada di dalam warnet.

Melihat pertikaian itu, Nickolaus Gia Perdana Tarigan (korban) coba melerai. Sayang, pertikaian akhirnya mengarah kepada korban. Para pelaku yang tidak senang, lantas menyerang korban dengan membabi buta.

Para pelaku yang masih usia remaja itu bertubi-tubi mengayunkan samurai dan pisau ke tubuh korban. Korban yang tak ingin mati konyol di lokasi melakukan perlawanan dengan menangkis senjata tajam yang diayunkan menggunakan banku warnet. Sementara pengunjung warnet, tak berani bertindak dan hanya menonton.

Perkelahian berhenti dengan sendirinya dan para pelaku pergi meninggalkan lokasi. Atas peristiwa itu Tarigan mengalami luka-luka akibat tebasan samurai dan sabetan pisau. Jempolnya putus dan lansung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Tak lama polisi datang ke lokasi kejadian. Beruntung peristiwa tersebut terekam dalam kamera CCTV yang terpasang di Warnet. Sehingga hasil rekaman itu menjadi alat bukti bagi polisi guna meringkus para pelaku.

Hendrik, salah satu saksi mata menyebutkan bahwa pelaku penganiayaan berjumlah 6 orang dengan mengendarai tiga unit kreta.

“Awalnya kejadian di warnet, sesama pengunjung warnet yang berkelahi. Sementara korban yang berjualan ayam penyet di depan warnet berusaha melerai perkelahian, dan akhirnya menjadi korban,” sebutnya.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini