Pakpak Bharat, metrokampung.com
Matahari bersinar cerah, ketika kelompok Pembudidaya Ikan Generasi Bosan Mpogos, Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, panen ikan lele jumbo di kolam milik Sahwi Limbong yang merupakan ketua kelompok tersebut.
Sekitar 150 kilo ikan lele ukuran 7-8 ekor/kilo dipanen dalam panen kali ini. Panen ini adalah panen Sortiran ke-2. Total sekitar 250 kilo ikan lele sudah dipanen sampai hari ini dengan lama pembesaran sekitar 3 bulan. Belum termasuk sekitar 50 kg ikan lele yang masih ada di kolam terpal.
Kegiatan budidaya ikan lele ini merupakan program bantuan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat pada APBD tahun 2023 melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dimana pada November 2023 yang lalu, Kelompok Pembudidaya ikan Generasi Bosan Mpogos menerima bantuan 5000 ekor bibit ikan Lele Jumbo dan saprodi berupa bahan pakan.
Beternak ikan lele menurut Sahwi Limbong bukan tanpa kendala. Dalam masa pembesaran ikan lele tersebut dia mengalami kejadian banjir pada kolamnya dan sebagian ikan milknya hanyut dalam kejadian itu.
"Terjadi pada bulan desember kemarin, hujan deras semalaman sehingga air meluap dari irigasi, karena kolam ikan tersebut berada dekat dengan irigasi, maka sebagian ikan ikut keluar dalam luapan air itu, hampir setengah. Kalau bibitnya bagus, yang mati sedikit, itupun hanya pada masa adaptasi ikan," tutur dia.
Penyuluh Perikanan Pakpak Bharat, Esron Tampubolon mengatakan, sebelum banjir terjadi, survival rate (SR) atau daya hidup ikan sebenarnya cukup tinggi. Menurut perhitungannya SR ikan tersebut mencapai 80%.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Adei Johan Banurea, SP, MP, berpendapat, budidaya ikan lele di Pakpak Bharat memiliki potensi yang bagus.
"Sebenarnya kita bisa jika berusaha dengan tekun dan ulet. Terlepas dari adanya musibah alam banjir tersebut, kalau hasil atau rejeki memang tetap ditentukan oleh Sang Pencipta, tapi tetaplah kita berusaha yang terbaik, mudah-mudaha kita dapatkan hasil terbaik pula," ucap Johann Adei Banurea.
.jpg)
