Terekam CCTV, Seorang ASN Korban KDRT Karena Minta Uang Belanja

Editor: metrokampung.com
ZA saat menganiaya istrinya Desi
Batubara - Metrokampung.com
Seorang ASN kembali menjadi korban kekerasan dalam rumahtangga (KDRT) di Kabupaten Batubara. Desi (37) ASN yang bertugas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara diduga dianiaya suaminya ZA.

Tindak penganiayaan terhadap perawat cantik ini diduga dilakukan oleh suaminya ZA (45) yang disebut-sebut berprofesi sebagai sopir pribadi salah seorang mantan pejabat di lingkungan Pemkab Batubara diduga hanya karena korban meminta uang belanja  serta ajakan untuk mengantar anaknya ke pesantren.

Sebelumnya  seorang ASN bertugas di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Batubara Maya (37) menjadi korban dugaan penganiayaan oleh suaminya oknum Kades M.

Kepada wartawan  di Mapolres Batubara, Jum'at (24/8) Desi mengisahkan penganiayaan yang dilakukan ZA terhadapnya.

"Malam itu aku dipukul dan ditunjang oleh ZA dihadapan dua orang saksi. Seorang diantaranya pegawai yang bekerja di toko ponsel di rumahku. Perlakuan kasar ZA juga terekam kamera CCTV", kata Desi.

Memang, sambung perawat yang bertugas di Puskesmas Kp Lalang Kecamatan Tg Tiram itu, sejak 2 minggu sebelum penganiayaan terhadap dirinya, hubungan mereka tidak berjalan harmonis. Sepekan sebelum kejadian antara pasutri ini terjadi pertengkaran. Dampaknya keduanya saling tidak cakapan.

Menurut Desi, puncak pertikaian ia dengan suaminya setelah dirinya mendatangi ZA di warungnya di Desa Binjai Baru untuk meminta uang belanja. Di warung itu sempat terjadi keributan.

Pemicu lain diduga lantaran Desi mengajak ZA untuk bersama mengantarkan anaknya ke pesantren. "Mungkin ZA tidak terima, lantas malam itu ia mendatangi ku yang saat itu tengah berada di toko ponsel. Setiba di toko dan tanpa basa basi ZA langsung memukul dan menunjang ku",terang Desi dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Akibat kejadian itu Desi mengaku mengalami memar di bagian kaki, bengkak di bagian kepala dan telinga. Bahkan sambung Desi, sebagian rambutnya juga rontok diduga akibat jambakan ZA. Setelah kejadian itu Desi menderita sakit sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Tidak cuma itu, tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang merupakan kewajibannya juga jadi terhalang. "Aku jatuh sakit dan hari itu tidak bisa masuk kerja. Tugas-tugas ku terhalang. Tidur pun aku susah sebab kepala ku bengkak akibat dipukul ZA" aku perawat beranak satu ini.

Kejadian dialami Desi dibenarkan Sandi dan Indah, dua orang saksi yang melihat kejadian tersebut. Kepada wartawan kedua saksi itu mengaku melihat langsung penganiayaan yang dilakukan ZA terhadap Desi.

Penganiayaan dilakukan ZA terhadap istrinya terjadi Rabu (15/8) sekitar pukul 22.00 WIB, di toko ponsel milik Desi, di Dusun Benteng, Desa Pahang, Kecamatan Talawi.

"Saat itu kami berada di toko ponsel.  ZA memukul dan menunjang istrinya (Desi), kemudian menyeret kedalam ruangan keluarga. Diruangan tersebut ZA terus memukul, menampar serta menunjang Desi berkali-kali. Sedangkan Desi tidak melakukan perlawanan", ujar kedua saksi.

Tak terima atas perlakuan suaminya, Kamis (16/8) Desi membuat laporan ke  Polres Batubara. Kini kasusnya masih dalam penanganan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Batubara.

Kapolres Batubara AKBP Robinson Simatupang, SH. MHum melalui Pjs Kasat Reskrim AKP Hery Tambunan, SH, kepada wartawan, Sabtu (25/8) membenarkan laporan korban. Kini kata Tambunan, pihaknya sedang memproses laporan tersebut. (Ebson AP/simon)

Share:
Komentar


Berita Terkini