Berbagai Gerakan Tutup Aquafarm Nusantara Kini Mulai Memanas, Sejumlah Pekerja: Tolong Pikirkan Hidup Anak Istri Kami

Editor: metrokampung.com

Ajibata-Metrokampung.com
Menuju destinasi pariwisata nasional bahkan digadang hingga internasional, demi memperindah, juga menjaga kebersihan Danau Toba agar layak menjadi tujuan wisata.

Program kerja hingga pengaggaran juga tengah berlangsung, melalu Badan Otorita Danau Toba atau yang lazim disebut (BODT) trilyunan anggaran akan di serap.

Kini PT. Aquafarm Nusantara di tuding terlibat dalam aksi pencemaran Danau Toba melalui pembuangan limbah ikan busuk ke dasar Danau Toba.

Hal ini tengah di proses Kepolisian Resort Tobasa,  yang turut dilaporkan Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian belum lama ini.

Seperti di ketahui, pada 1998 PT Aquafarm melebarkan sayap usahanya ke Sumatra Utara, dengan memilih Danau Toba sebagai pusat kegiatan pembesaran ikan yang dilakukan di lima lokasi terpisah di tiga Kabupaten.

Hal ini berada di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir,  dan Kabupaten Tobasa.

Hingga saat ini, PT. Aquafarm telah mempekerjakan lebih dari 4000 karyawan, baik dari Jawa Tengah maupun di Sumatra Utara, dengan mayoritas pekerja berasal dari masyarakat lokal yang berada di wilayah operasi Aquafarm.

Prodak akhir yang dihasilan oleh Aquafarm berupa ikan nila yang dibekukan dalam bentuk fillet. Produk tersebut dikemas dan diberi merek 'Regal Spring Tilapia' untuk kemudian di ekspor melalui pelabuhan Belawan ke Eropa dan Amerika Serikat.

Membahas PT Aquafarm seakan tak ada hentinya,  menuai pro dan kontra hal yang lazim dalam revolusi. Di lain pihak ada masyarakat yang meminta agar Perusahaan  tersebut ditutup dengan alasan pencemaran Danau mengingat daerah Pariwisata.

Di lain pihak juga meminta agar perusahaan tersebut tetap beroperasi mengingat ada ribuan yang menggantungkan nasib kelangsungan hidup mereka ke perusahaan tersebut.

Manurung warga Ajibata pada kamis 28/2/"19 yang enggan  di foto memberikan pernyataan perihal konflik tersebut, ia meminta Pemerintah seharusnya mengambil langkah yang bijak, jangan diam saja, Ini masalah perjuangan hidup, dan bukan masyarakat yang lain.

Misalnya Aquafarm ditutup, kemana kami mencari pekerjaan, hal ini sudah di persiapkan secara matang, pemerintah nantinya sudah menyediakan lapangan pekerjaan buat kami, sebut Manurung dengan mata berkaca-kaca.

Dirinya mengharap agar hal  ini disikapi dengan bijak, jangan hanya untuk laporan atasan atau sekedar indah dipandang mata, sehingga  kami yang jadi korban.

Dan juga buat para oknum oknum yang membuat situasi ini makin panas, tolong pikirkan kembali pernyataan dan aksi aksi anda, bukan tidak menutup kemungkinan jika ini tidak segera disikapi, pasti akan ada pergolakan tegas Manurung.  (rel-mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini