Persiapan Peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung, Menko Maritim dan Menteri Perhubungan ke Batubara

Editor: metrokampung.com
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan disambut Bupati Batubara dan Kapolres Batubara serta pejabat PT. Pelindo I yang tiba menggunakan helikopter.

Batubara - Metrokampung.com
Terkait  rencana persiapan peresmian pelabuhan multi purpose Kuala Tanjung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Sabtu (2/3/2019).

Didampingi Dirjen Perkeretaapian Zulfikri dan Dirut PT. Pelindo I Bambang Eka, Ka Sayahbandar Belawan Jece Julite Piris, Kadisnav Belawan, Ka. BPT Sumbagut selain meninjau pelabuhan Kuala Tanjung kedua menteri yang tiba di Batubara menggunakan helikopter  juga meninjau stasiun Kereta Api Kuala Tanjung yang telah terhubung dengan KEK Sei Mangke Simalungun serta melihat program padat karya.

Selain itu, VP Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami menyebutkan, kunjungan kedua menteri tersebut didampingi Komisaris Utama Pelindo 1, Refly Harun; Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 1, Syahputera Sembiring; Direktur Teknik Pelindo 1, Hosadi A Putra, serta Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Robert Sinaga.


Sedangkan dari Batubara turut mendampingi kunjungan kedua menteri yakni Bupati Batubara Ir. Zahir, MAP, Kapolres Batubara AKBP Robin Simatupang, SH. M. Hum dan jajarannya seperti Kabag Ops Kompol Kuasa Purba, S. Sos, Kasat Intelkam T. Romi Manik, SH dan Kapolsek Indrapura AKP D. Habeahan.

Pada kunjungan  kedua menteri, Fiona Sari Utami menjelaskan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) telah melakukan kegiatan ekspor perdana sebanyak 205 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 505 pada 27 Desember 2018.

Kemudian pada 14 Februari 2019, KTMT melakukan kegiatan pengapalan ekspor yang membawa muatan 261 TEUs menggunakan Kapal Wan Hai 507 yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang didampingi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi serta Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.

Komoditas ekspor berupa turunan CPO yang diangkut menggunakan kapal milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter, berbobot 50.000 GT berkapasitas 4.500 TEUs melayani rute direct call intra Asia India menuju China.

Sedangkan kedalaman Pelabuhan Kuala Tanjung mencapai 16-17 meter LWS (Low Water Spring) bisa disandari kapal-kapal besar.

"Dengan pengoperasian pelabuhan diharapkan mampu menekan biaya logistik sehingga terciptanya efisiensi dan penurunan biaya logistik nantinya bisa berdampak pada penurunan harga barang-barang sekitar 35-55%.

"Saat ini, KTMT telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi," kata juru bicara Pelindo 1 itu.

Juga disebutkan, guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, KTMT akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 Ton dan mampu menghandle container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.

"KTMT berkapasitas 600 ribu TEUs ini dilengkapi dengan dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.
Selain itu, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair," terangnya.

Pada tahap awal, KTMT yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya, diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya.

Sudah ada sejumlah perusahaan berlokasi di KEK Sei Mangkei, diantaranya Unilever, Wilmar, PT Domas Agrointi Prima (Bakrie Group), Permata Hijau Group (PHG), dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.

Pengiriman komoditas melalui Pelabuhan Kuala Tanjung menawarkan integrasi antara moda angkutan laut dan angkutan berbasis rel sehingga akan meningkatkan efisiensi serta menekan emisi karbon, ujarnya.

Melihat kondisi pelabuhan Kuala Tanjung, Luhut mengapresiasi  kesiapan operasional Pelabuhan Kuala Tanjung dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap. (ebson ap/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini