GEBYAR BUDAYA NUSANTARA DI KABUPATEN SAMOSIR

Editor: metrokampung.com

Samosir, Metrokampung.com
Kabupaten Samosir menjadi tuan rumah pelaksanaan gebyar budaya nusantara yang bertemakan Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia.Kegiatan yang mempertunjukkan ragam budaya dari 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya seluruh Indonesia dilaksanakam mulai 23 s/d 26 April 2019 di Komplek Museum Pustaha Batak (komplek gereja khatolik Inkulturatif St. Michael Pangururan).

Berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan diantaranya lomba tenun ulos bintang maratur, ekshibisi permainan tradisional, pembudidayaan kapas, seminar peneliti BPNB se-Indonesia, pameran tenun dan ulos, pagelaran seni dan lomba desain busana ulos.

Hadir dalam acara tersebut Bupati dan Wakil Bupati Samosir, Para kepala balai pelestarian nilai budaya se-Indonesia, Sekjen Direktorat Jenderal KebudayaanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini, Kejari Samosir dan pimpinan OPD dan para Camat se-Kabupaten Samosir.

Pertunjukan tarian kolaborasi yan berjudul "hapeahan ni ulos"  menggambarkan kerja keras seorang ibu yang bekerja sebagai penenun demi anaknya hingga tarian sigale-gale mengisi acara pembukaan dan sangat memukau.

11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) se-Indonesia mendirikan stand untuk memperagakan  budaya masing-masing. Selain itu, ada juga masakan khas nusantara yang disajikan dan bebas dicicipi pengunjung.


Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon,MM mengatakan, acara ini sangat penting untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya batak di Kabupaten Samosir.Sebagai daerah wisata, diutarakannya bahwa pelestarian nilai budaya sangat penting. Berbagai pertunjukan budaya akan menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.

Ditambahkanya,Sangat perlu untuk menjaga tergerusnya nilai budaya akibat masuknya budaya asing.Dari Sabang hingga merauke masing-masing daerah memiliki kebudayaan, dengan terpeliharannya kebudayaan akan menciptakan kondisi yang damai dan aman. Kebudayaan merupakan ciri khas dan harus dilindungi. "Mari tunjukkan jati diri kita dengan kebudayaan yang kita miliki" ungkap Rapidin Simbolon.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa Pemkab Samosir juga menyelenggarakan pameran ulos. Pameran ini mengungkap seluruh jenis ulos yang ada dalam adat istiadat batak yang merupakan kekayaan dan ciri khas adat batak.  Rapidin mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Kabupaten Samosir untuk tetap memelihara semangat kebersamaan dan persatuan dengan menerapkan nilai-nilai budaya. Dengan kebudayaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI.

Sekjen Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sri Hartini mengaku senang dan takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Samosir  "Realita yang ada di Samosir luar biasa dan pantas dijuluki negeri indah kepingan surga" kata Sri Hartini mengawali sambutannya.

Sri Hartini mengajak Pemkab. Samosir untuk kerjasama dan berkolaborasi dalam pemajuan kebudayaan di kabupaten Samosir.Keindahan alam ini harus dipadukan dengan nilai budaya. Lebih lanjut dikatakan "ulos" yang nenjadi ikon dan ciri khas harus tetap terpelihara dan jangan sampai dirampas oleh daerah maupun bangsa lain. Ikon ini harus tetap kita pelihara dan lindungi. Selain itu, adat istiadat, permainan tradisional yang cukup banyak di Samosir harus dijaga dan dilestarikan.

Lanjutnya,Untuk tahun 2019 ini Kementerian Pendidikan akan menyelenggarakan event Pekan Kebudayaan dan Youth camp bagi para pemuda/i yang memberikan perhatian atau pecinta kebudayaan. Untuk mari bergabung dalam event tersebut demi terjaga dan lestarinya kebudayaan kita , "ajak Sri Hartini.

(Join /ton's)
Share:
Komentar


Berita Terkini